Tak mungkin kupersembahkan seutuhnya
Maaf bila kau terluka
Karena ku jatuh
Di dua hati (Afgan-Cinta Dua Hati).
Suara barithon Revan yang merdu berpadu dengan suara bass Calvin yang lembut. Karakter suara mereka cocok untuk membawakan lagu-lagu ballada bertempo pelan. Ditambah sedikit improvisasi, penampilan mereka memikat.
Akan tetapi, sungguh tak terduga. Wajah Calvin makin pias saat menyanyikan lagu itu. Revan seperti menamparnya lewat lagu. Seolah lirik-liriknya yang begitu tajam ditujukan khusus untuknya. Calvin sungguh tertampar.
"Calvin, are you ok?" tanya Revan setelah mereka kembali ke meja diiringi applause para pengunjung cafe.
"I'm ok," lirih Calvin. Berusaha meredakan sesak di hatinya.
Jangan kira mudah menyembunyikan sesuatu dari Revan Tendean. Mata hatinya kelewat tajam. Intuisinya setajam pedang Gryffindor yang menghancurkan Horcrux kalung Slytherin di Harry Potter 7. Revan menatap lurus mata Calvin.
"Aku harap kamu dan Silvi baik-baik saja."
Tamparan kedua. Tepat menghantam dasar hati Calvin. Hati yang mulai terbagi.