Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Selingkuh Hati Malaikat Tampan] Cinta Dua Hati

13 September 2018   06:00 Diperbarui: 13 September 2018   07:51 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari tempatnya berdiri, Calisa mengawasi dengan hati masygul. Seburuk itu hubungan Calvin dan Silvi. Beberapa bulan mengenal Calvin, Calisa sedikit-banyak tahu tentangnya. Ternyata wanita bisa menjadi begitu kejam hanya gegara suaminya mandul. Cinta, terkadang membiaskan luka.

**      

"Revan...long time no see."

Dua pria tampan itu berpelukan. Pria dengan rambut pirang dan mata biru itu memberikan pelukan khas Turki pada Calvin. Siapa bilang sesama pria tak boleh berpelukan?

"Gimana tugas mengajar di Manado? Semuanya ok, kan?" Calvin menanyai Revan seraya merebut koper kecilnya. Memaksakan diri membawa koper itu walau dirinya masih sakit.

"Ok. Aku senang bisa mengajar di tempat kelahiranku." jawab Revan.

Mereka berjalan menuju mobil. Ketika membuka pintu BMW-nya, Revan menahan tangan Calvin.

"Yakin mau menyetir? Kamu pucat sekali, Calvin."

"No worries. I'm good."

Namun, Revan tak percaya. Pelan diambil alihnya mobil itu. Tak dibiarkannya adik iparnya menyetir dalam kondisi sakit.

Mau tak mau, Calvin harus puas duduk di bangku samping pengemudi. Dalam hati, ia mengakui Revan benar. Dirinya tak cukup fit untuk mengemudi. Punggung dan perut bagian bawahnya sakit lagi. Masih terasa pula efek samping pasca hemodialisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun