"Hanya tidak ingin saja," sahut Calvin tanpa menatap kakak iparnya.
Revan mendesah. Ia hanya berharap, Calvin tak ada masalah dengan Silvi. Sejurus kemudian, ditariknya tangan Calvin ke atas stage. Mengajak sahabat yang kini jadi iparnya itu main musik seperti dulu.
Demi menyenangkan hati Revan, Calvin menurut. Ia melihat Revan begitu rindu memainkan grand piano di ujung panggung itu. Apa salahnya bernyanyi di tengah pusaran kegalauan dan problema?
Piano berdenting lembut. Intro mengalun indah. Usai intro, mereka berdua bernyanyi.
Tak kusangka dirimu hadir di hidupku
Menyapaku dengan sentuhan kasihmu
Kusesali cerita yang kini terjadi
Mengapa di saat
Ku telah berdua
Maafkan bila cintaku