Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Air Mata Seorang Blasteran

20 Agustus 2018   05:40 Diperbarui: 20 Agustus 2018   05:55 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ruangan besar berlangit-langit tinggi ini tak layak disebut pantry. Lebih pantas disebut dapur kotor. Panci, wajan, microwave, kompor listrik, dan peralatan masak lainnya berjajar rapi. Meja dapur dipenuhi makanan. Beberapa jenis makanan tersaji. Salad, sup, nasi goreng seafood, nasi Hainam, rendang, steak, sate, dan Hutspot. Di meja lain yang lebih kecil, terdapat piring-piring keramik berisi cup cake, ketan susu, kroket, klapertart, dan puding.

"Siapa yang masak ini semua?" tanya Revan kagum.

"Coba tebak, siapa?"

"Bukan kamu, kan? Kamu cuma bisa masak Hainam."

Calvin mengangkat alisnya. "Enak saja, ini semua aku yang masak. Kalau tidak percaya, check saja CCTV rumah ini. Semua asisten rumah tanggaku sedang libur."

Mata Revan membulat tak percaya. Ditepuknya punggung Calvin keras-keras. Alhasil yang dipukul berteriak kesakitan.

"Aku baru tahu kamu bisa masak semua ini..." desahnya. Menggosok-gosok mata birunya tak percaya.

"Makanya jangan kudet. Memangnya seumur hidup aku belajar masak Hainam aja? Nggaklah. Aku belajar membuat masakan lainnya."

Revan mengerjapkan mata. Memandangi aneka menu di depannya.

"Buat apa kamu repot-repot memasakkan ini untuk kami semua, Calvin?"

"Hanya untuk menyenangkan kalian. Selagi aku punya waktu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun