Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Air Mata Seorang Blasteran

20 Agustus 2018   05:40 Diperbarui: 20 Agustus 2018   05:55 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"I'm good."

Pandangan mereka bertabrakan. Mata sipit Calvin bertemu mata biru Revan. Terlihat jelas pucatnya wajah Calvin. Keseimbangannya pun kurang baik. Calvin tak setegap dan seatletis dulu. Tubuhnya seperti menyusut, kurus dan kehilangan kekuatan. Walau tetap rupawan.

"Kenapa kau tanya itu?" Kini Calvin balik bertanya.

"Jangan sembunyikan apa-apa dariku dan Silvi. Kau bisa menipu sahabat-sahabat yang lain. Tapi, jangan harap kami tertipu." sahut Revan tajam.

"Aku memang baik-baik saja, Revan. Buat apa khawatir?"

Klise, sangat klise. Revan benci cara Calvin menyembunyikan sesuatu. Jelas-jelas Calvin sakit. Sudah tak bisa disembunyikan lagi.

"Hmmmm whateverlah. Aku tetap yakin pada mata hatiku sendiri."

Sejurus kemudian, Revan berbalik ke kaki tangga. Bersiap naik ke lantai atas. Satu kakinya melayang di anak tangga terbawah. Calvin menyambar lengannya.

"Come on, aku tidak menyembunyikan apa pun. Jangan childish begini, Revan. Ayo temani aku ke pantry. Ada menu spesial buat kamu."

"Apa? Nasi hainam?"

Calvin mengangguk, tersenyum lebar. Mau tak mau Revan menurut. Dia mengikuti langkah Calvin ke pantry.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun