Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Melodi Silvi: Sebuah "Outline", Perlukah?

19 Februari 2018   06:11 Diperbarui: 19 Februari 2018   06:22 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Mendapati kenyataan ini, hati Silvi luluh. Rasa cintanya menang. Hatinya terbuka untuk mencintai Calvin sepenuh hati. Calvin ayah terbaik di dunia.

Silvi memegang erat tangan Calvin. Meminta maaf, memohonnya bangun dari koma, dan berjanji memulai lembaran baru. Silvi berjanji tidak akan menyakiti Calvin lagi. Sayangnya, begitu selesai membisikkan kalimat itu, dilihatnya Calvin meneteskan air mata. Sedetik berikutnya detak jantungnya melemah lalu berhenti. Calvin meninggal tepat ketika Silvi memeluknya.

Pemakaman Calvin. Lalu Silvi menepati janjinya dengan melanjutkan blog melodisilvi.com. Di blog itu, ia mencurahkan cintanya sepenuh hati untuk Calvin. Ia ungkapkan, begitu dalam Silvi Mauriska mencintai Calvin Wan, ayahnya yang terhebat.

**     

Ya, begitulah Kompasianers. Sekali lagi, "Calvin Wan" menjadi pria super tampan yang tersakiti dan terluka. Kompasianers, what do you think about this?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun