Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Melodi Silvi: Sebuah "Outline", Perlukah?

19 Februari 2018   06:11 Diperbarui: 19 Februari 2018   06:22 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Walau berbeda keyakinan, Calvin tetap mencintai ayahnya. Sebagai seorang Muslim, mengikuti agama almarhumah Oma, Calvin takut dengan ritual-ritual keagamaan yang dijalankan Opa/Papanya sendiri. Berat menjadi Muslim di tengah keluarga dan teman-teman Non-Muslim. Calvin merasakan itu, namun ia pribadi yang konsisten. Konsekuensi itu dilaluinya dengan baik.

Tiba di rumah duka, Calvin mendapati keluarga besarnya bertengkar. Silvi terjebak di tengah. Ia sedang menangis di samping jenazah sambil memanggil-manggil nama Opa. Calvin hendak memeluk Silvi, namun Silvi mendorongnya. Silvi meneriaki ayahnya sendiri.

Salah seorang anggota keluarga menjelaskan sesuatu. Ternyata sebelum meninggal, Opa bersyahadat. Opa meninggal sebagai Muslim. Kini keluarga besar meributkan baiknya dengan ritual agama mana Opa dimakamkan.

Mendengar itu, Calvin shock. Ia terharu, sedih, dan bahagia. Sebagai anak tunggal, Calvin yang paling berhak memutuskan. Ia pun menegaskan bahwa Opa akan dimakamkan secara Islam.

Dengan penuh kasih, Calvin memandikan jenazah. Mengkafaninya, lalu ia membaca Yasin bersama Silvi. Calvin pula yang mengimami shalat jenazah. Prosesi pemakaman berlangsung khidmat.

Bab 3:

Calvin mengajak Silvi pulang. Silvi menolak keras. Ia hanya ingin tinggal di rumah mendiang Opa. Berulang kali dibujuk, dibantu beberapa anggota keluarga, akhirnya Silvi mau ikut pulang ke rumah Calvin.

Calvin menyadari perubahan dalam diri putrinya. Kini Silvi menjadi gadis pemurung, dingin, sedikit kasar, dan sulit mempercayai orang lain. Perubahan ini membuat Calvin sedih. Ia merasa gagal menjadi ayah yang baik.

Silvi sama sekali tak senang saat Calvin mendorong kursi rodanya, mengajaknya bicara di mobil sepanjang perjalanan pulang, dan menunjukkan kamar yang telah disiapkannya. Hari pertama yang suram di rumah bergaya klasik milik Calvin.

Bab 4:

Sejak mengalami kecelakaan, Silvi homeschooling. Ada seorang guru cantik yang mengajari dan mendampinginya di rumah. Akan tetapi, kali ini Calvin mengambil alih tanggung jawab itu. Dia sendirilah yang mengajari Silvi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun