Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Special] Mata Pengganti, Pembuka Hati: Sakit, Namun Aku Bahagia

26 Januari 2018   06:11 Diperbarui: 26 Januari 2018   15:55 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wanita mana pun akan dibuat meleleh oleh kebaikan dan aura pesona Calvin. Ia terlalu tampan, terlalu baik untuk dilewatkan begitu saja.

"Ayolah Sayang, berhenti dulu menulis artikelnya. Temani aku di sini." rajuk Silvi manja.

"Beberapa paragraf lagi. Sebentar lagi selesai, Silvi. Setelah itu aku akan menemanimu." kata Calvin sabar.

"Kamu nulis tentang apa sih?"

"Tren biaya energi terbarukan."

Silvi mendesah. Menepuk dahinya. "Ah...aku tak paham ekonomi. Lebih baik aku belajar psikologi saja."

Si blogger super tampan tertawa kecil mendengar komentar istrinya. Tinggal satu kalimat terakhir, ia merasakan kesakitan di bagian perutnya. Lantai yang dipijaknya seakan berputar. Kursi yang didudukinya seolah bergetar.

"Calvin, are you ok?" tanya Silvi khawatir.

Tak sanggup menjawab. Calvin muntah darah. Sakit ini, darah ini, mengapa datang di saat tak tepat?

**     

Apakah yang Silvi takutkan? Jarum suntik? Tidak. Darah? Tidak. Kamar jenazah? Tidak. Ruang operasi? Tidak. Paramedis berpakaian serbaputih? Tidak. Gedung rumah sakit yang horor penuh makhluk halus? Tidak. Silvi kuat melihat semua itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun