Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kelopak Bunga yang Belum Mekar (3)

14 Januari 2018   06:42 Diperbarui: 14 Januari 2018   10:10 1316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku masih berharap

Walau kau masih memikirkannya

Aku masih berharap kau milikku

Masih berharap kau untukku (Isyana Sarasvati-Masih Berharap ost Ayat-Ayat Cinta 2).

Lagu itu usai. Sudah, cukup sudah. Gerakan tangan Calvin semakin lemah. Ia tak punya kekuatan lagi. Sakit di hatinya, sakit pula raganya.

**     

Diambilnya tissue, lalu dia bersihkan bekas darah di wajahnya. Tak ingin bertemu istrinya dengan wajah pucat dan sedih. Kata perawatnya, Rossie sudah pulang. Trakhir dibuangnya helaian-helaian tissue bernoda darah. Sebaiknya Rossie tak perlu tahu.

Memastikan semuanya telah rapi, Calvin bergegas turun ke lantai bawah. Tersenyum menawan pada istrinya. Melingkarkan lengan ke pinggang Rossie, memeluknya mesra. Rossie dingin-dingin saja. Tak mau membalas pelukan Calvin.

"How is your day?" Calvin bertanya lembut.

"Normal. Hanya sedikit macet," Rossie menyahut datar.

"I see."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun