Tiada kata akhir untuk pintu harapan ini
Tak kulepas semua mimpi indah kita
Walau itu semua pudar
Bagai debu yang tersebar
Hanya diam meratapi mimpi (Isyana Sarasvvati-Mimpi).
** Â Â
Tiba di taman, Clara menyambutnya. Tersenyum hangat. Lalu mengajak Calvin duduk di ayunan. Entah mengapa Clara memilih ayunan bukannya bangku taman.
Sepasang pria dan wanita berwajah oriental duduk bersisian. Menikmati indahnya pagi di sebuah taman yang tak kalah indah. Suasana romantis sudah cukup mendukung. Apa lagi yang kurang?
"Aku senang kamu menepati janji," ujar Calvin.
"Janji apa?" Clara mengangkat satu alisnya.
"Semalam kamu meneleponku. Memastikan aku baik-baik saja dan tidak mencoba bunuh diri."