Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dapatkah Menebus Rasa Bersalah?

31 Oktober 2017   05:58 Diperbarui: 31 Oktober 2017   06:00 1641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Good boy. Kapan kamu menyiapkan ini semua, Sayang?" desah Syifa.

"Apa semua kids jaman now secerdas Goldy kita ini ya?" Adica berkata sambil tersenyum.

"Belum tentu." timpal Calvin, mengusap lembut rambut Goldy.

"Cuma anaknya Daddy Calvin yang brilian dan selangkah lebih maju. Iya kan, Sayang?"

Ucapan Calvin ditingkahi anggukan mantap Goldy. "Iya dong. Siapa dulu Daddynya. Daddy Calvin."

Kebekuan mencair. Sedikit demi sedikit, atmosfer kehangatan kembali melingkupi. Khawatir berganti ceria. Masih ada benih harapan tersisa.

Hangatnya suasana tak disia-siakan Calvin. Ia ingin berjalan-jalan di taman rumah sakit. Goldy, Adica, dan Syifa tak punya alasan untuk menolak permintaannya. Mereka bertiga pun menemani Calvin ke taman. Adica dan Syifa bergantian mendorong kursi rodanya. Sedangkan Goldy berjalan di depan mereka, seolah menjadi guide.

**      

Sesaat saja tak kauizinkan tuk buktikan

Semua pasti berubah

Andai saja ada kesempatan kauberikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun