Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Hati yang Rapuh

19 Oktober 2017   05:50 Diperbarui: 19 Oktober 2017   05:59 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku masih mencintaimu, Calvin."

Sebuah suara sopran bercampur isak tangis mengalihkan perhatiannya. Seorang wanita cantik berambut panjang dan bergaun hitam baru saja tiba. Berlutut di samping Calvin. Mata birunya dialiri kristal-kristal bening. Wajahnya sedih dan terluka.

"Calisa?" bisik Calvin, menatap lekat wanita pengisi relung hatinya.

"Sekarang aku tahu alasanmu menceraikanku. Sungguh Calvin, kamu telah salah paham." Calisa terisak. "Aku tidak pernah menyalahkanmu atas meninggalnya Fransisca. Apa pun yang terjadi, rasa cintaku takkan berubah. I still love you, Calvin Wan."

Calvin menundukkan wajah. Benarkah Calisa masih mencintainya bila tahu kondisinya kini?

"Kamu yakin?" tanya Calvin setelah terdiam sejenak.

"Of course. Sekali pun vonis infertilitas sekunder itu menimpamu..."

"Bagaimana kamu tahu?"

"Oh Love...aku selalu memperhatikanmu dari jauh. Aku tahu banyak hal tentangmu."

Sebuah penerimaan yang tulus. Walau kondisi tak lagi sama. Walau mereka kelak akan rujuk, mereka hidup tanpa anak. Hidup dalam kesepian. Hanya berdua saja. Namun Calisa menerima kenyataan itu. Ia siap kembali memberikan diri dan waktunya untuk Calvin. Sekali pun keadaan Calvin tak sama seperti dulu.

Tanpa kata, Calvin merengkuh Calisa dalam pelukannya. Empat belas tahun mereka terpisah. Kini mereka bertemu lagi. Akankah dua hati yang rapuh kembali menyatu? Bisakah dua pemilik hati itu saling menguatkan dalam kerapuhan? Salah satunya telah sakit dan tak berdaya, satunya lagi dapat menguatkan dan menyembuhkan sakitnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun