Calvin benar-benar sedih. Ia kehilangan harapan, keluarganya takkan sama lagi. Setelah pernikahan itu, bisa saja Nyonya Lola melupakannya. Tidak lagi menyayangi dan mencintainya. Cinta Nyonya Lola akan tercurah untuk Dokter Yunus.
Lama sekali Calvin berlutut di depan keempat makam itu. Menyandarkan hatinya yang terluka parah. Tenggelam dalam pikirannya.
Ia tak pernah siap memiliki sosok pengganti Papa dalam hidupnya. Bagaimana jika Dokter Yunus jahat? Bagaimana jika Dokter Yunus hanya mempermainkan Mamanya? Calvin sulit mempercayai orang lain.
Timbul sebersit kemungkinan lain yang lebih menyakitkan. Mungkinkah pernikahan Nyonya Lola dan Dokter Yunus bertujuan untuk meneruskan keturunan? Nyonya Lola ingin mempunyai anak lagi. Masih sanggupkah wanita berdarah keturunan itu mengandung dan melahirkan anak dalam usia yang tak lagi muda?
Ini semua salahnya. Calvin mulai yakin, ini gegara vonis mandul yang menimpanya. Andai saja ia bisa menikah dan meneruskan keturunan. Andai saja ia tidak sakit dan divonis mandul. Mungkin Nyonya Lola takkan menerima lamaran Dokter Yunus.
Rasa bersalah bercampur dengan amarah. Ia marah pada dirinya sendiri. Menyesali kondisi kesehatannya, kanker yang mengganas, dan kemandulannya. Ketidakberdayaan ini memaksa Nyonya Lola menikah lagi.
Lalu, benarkah pernikahan hanya bertujuan menghasilkan keturunan? Tak adakah tujuan yang lebih mulia dari itu? Jika pernikahan hanya bertujuan untuk mendapatkan anak, apa artinya pria dan wanita mandul tak boleh menikah? Sungguh tidak adil.
Tak semua pria dan wanita memiliki kondisi seksual yang baik. Keadaan-keadaan tertentu membuat mereka infertil, tak bisa melahirkan atau memiliki keturunan, atau lemah secara seksual. Sayangnya, masih banyak orang yang memprioritaskan kesuburan. Kesuburan seolah menjadi harga mati dalam pernikahan.
** Â Â Â
Para tamu undangan mulai berdatangan. Ballroom hotel dipenuhi atmosfer kebahagiaan. Perhelatan penuh cinta baru saja dimulai.
Fokus para tamu tertuju ke pelaminan. Mengagumi pesona Nyonya Lola yang masih terlihat awet muda. Serasi dengan Dokter Yunus yang tetap terlihat gagah dan tampan. MC mengucapkan selamat datang. Tak sedikit tamu undangan yang ingin berfoto dengan kedua mempelai.