Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Itu Telah Retak

5 Agustus 2017   06:01 Diperbarui: 6 Agustus 2017   22:01 1162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

**     

Bagi mereka yang terbiasa dekat dengan ayah kandungnya, tentu tak mudah saat sang ayah pergi untuk selamanya. Makin tak mudah lagi saat melihat ibu mereka akan menikah lagi dengan pria lain. Pria tak dikenal yang mesti dipanggil dengan sebutan "Ayah".

Hati Calvin menolak. Tak terima dengan keputusan Nyonya Lola. Selama makan malam itu, Calvin bersusah payah menahan diri. Mengesampingkan perasaannya sejenak. Ia tak ingin merusak kehangatan dan kebersamaan dengan Nyonya Lola.

"Gimana kerjaan kamu, Sayang?" tanya Nyonya Lola penuh perhatian. Menuangkan sup ke dalam mangkuk.

"Lancar, Ma."

"Bagus. Lalu...kekasihmu? Siapa itu namanya? Aurelie? Kalian masih berhubungan?"

"Tidak lagi, Ma. Keluarganya tidak mau anak satu-satunya bersama pria infertil. Begitu kata mereka."

Mendengar itu, Nyonya Lola refleks meletakkan sendoknya. Selera makannya hilang tertelan kesedihan dan empati.

"Oh...I'm sorry to hear that. Maafkan Mama, Sayang. Mama tidak bermaksud membuatmu sedih."

Calvin tersenyum penuh pengertian. "Tidak ada yang perlu dimaafkan, Ma. Sejak awal, aku sudah tahu konsekuensinya."

"Seharusnya mereka tidak perlu sekasar itu!" Nyonya Lola setengah memprotes, mengambil gelas berisi air putih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun