“Kita memang saudara, tapi seperti langit dan bumi. Kamu langit, aku bumi.” Albert Fast berujar perlahan.
“Maksudnya?”
“Kamu kaya, aku miskin. Kamu sukses dan terkenal, aku hanya orang biasa. Kamu baik, aku jahat. Kamu punya segalanya, aku tidak punya apa-apa. Kita tidak cocok sebagai saudara. Apakah bumi di bawah dan langit di atas sana juga bersaudara?”
Underestimate, Albert Arif menyimpulkan. Saudara kembarnya merasa tidak percaya diri. Perbedaan kehidupan mereka terlalu mencolok. Ingin sekali Albert Arif mengembalikan keadaan. Membuat Albert Fast hidup layak dan bahagia. Sayangnya, Albert Fast menolak pulang ke rumah selama Papa masih bersama istri keduanya.
Itulah sebabnya sejak awal Albert Arif tak pernah marah tiap kali Albert Fast membajak semua fasilitas mewahnya. Ia bahkan memberikan perhatian dan bantuan dalam berbagai bentuk untuk saudara kembarnya. Ia memastikan Albert Fast bahagia dan tidak pernah kekurangan. Jalannya masih panjang untuk membawa Albert Fast kembali ke rumah. Tapi ia pantang menyerah. Albert Arif akan terus berusaha sampai Albert Fast mau kembali ke rumah.
**
Kaulihat aku di sini seutuhnya
Sendiri merasa bahagia karenamu
Setelah air mata
Kehilangan dan kecewa
Kini hanya satu yang kupercaya