Mohon tunggu...
HiKristina
HiKristina Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hi aku selalu cantik

kristin ingin membuat berita

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Privacy or Not Privacy

15 Desember 2015   12:39 Diperbarui: 15 Desember 2015   17:24 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kualitas dan kuantitas suatu media didunia sangat meningkat pesat dalam memberikan informasi. Jutaan informasi fakta diberikan setiap harinya. Berbagai ragam media semakin menarik. Banyak  manfaat yang diberikan media dan kita juga dapat menambah pengetahuan  tentang beberapa informasi umum. Media tidak hanya sebagai hiburan saja, tetapi apa yang diberikan media dapat dijadikan refrensi contoh dalam kehidupa sehari-hari.

Perkembangan media di Indonesia sudah semakin maju, jaman media cetak perlahan-lahan mulai beralih ke dunia digital dan elektronik. Sayangnya perkembangan media di Indonesia sangat tidak berpegang pada undang-undang pers yaitu no 40 tahun 1999 tentang pers.  Media massa kita  hampir seluruhnya dikuasai oleh para politisi parpol dan digunakan untuk mengangkat kepopuleran mereka dan menutupi keburukan yang sedang menimpa partainya.

Akhir-akhir ini banyak media massa terutama televisi atau media online memberikan informasi yang hanya sekedar menghibur, namun tidak memberikan manfaat bagi masyarakat luas..  Banyak program-program  yang tidak patut untuk ditayang. Seperti drama action yang hadir pada sebelum jam 10 malam, pada jam diman anak-anak yang jaman sekarang masih menonton televisi. Tindakan antar gang yang sering menunjukkan adegan kekerasan, hal ini tentu tidak pantas ditampilkan. Selain dapat merusak moral, tayangan ini bias membawa pengaruh buruk terhadap psikologis anak. Anak menjadi meniru apa yang dilihat, anak meniru apa yang dilihat, dampaknya bisa terlihat anak-anak akan terlihat dewasa namun tidak sesuai umur. Perilaku antar gang juga bisa ditiru atau siapa yang paling terkuat dan terhebat. Kita tahu anak-anak itu memiliki sifat yang polos apa yang mereka lihat mereka bisa menirukan apa yang dilakukanoleh siapa saja, karena anak adalahpeniru yangbaik.hal ini akan menjadi kebiasaan dalam pergaulan anak-anak, dimana seharusnya pemikiran mereka kita harus memberikan dengan didikan yang edukatif, mengajarkan kasih saying terhadap sesama, mengenalkan mereka pada permainan-permainan. Maka mdari itu media jugaharus bisa mengontrol apayang diberikan kepada masyarakat, karena khalayak untuk media bukan hanya orang tua tetapi anak-anak juga bisa menjadi khalayak mereka.

Selain itu, program infotaiment yang memberikan informasi berupa gossip dan isu mengenai orang-orang yang penting atau orang yang menganggap dirininya sebagai artis. Misalnya kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu gosip mengenai foto mesra anatara artis Angel dan Pasha ungu, dalam berita yang dituliskan oleh wowkeren.com ’’ Teka teki yang menyelimuti foto mesra Angel Karamoy dan Pasha Ungu hingga saat ini masih belum terpecahkan.”. gosip itu muncul ketika pasha ungu, pada saat itu sedang menjadi calon wakil Walikota  Palu. Dalam hal ini, penulis rasa berita tersebut tidak menjadi berita yang sangat penting, karena setiap orang memiliki kehidupan pribadi dan terserah seorang actor atau artis ingin melakukan apapun yang penting tidak merugikan Negara, walaupun Pasha ungu selingkuh kita masyarakt tidak punya hak atas apa yang dia lakukan karena itu telah hak pribadinya dia.tetapi setelah Pasha terpilih  menjadi Wakil Walikota Palu berita tersebut pelan-pelan meredup,ada apa sebenarnya ini?

Fenomena tersebut bukan menjadi hal baru lagi tetapi menjadi hal-hal yang sudah biasa untuk dikomsumsi public,apa yang diberi media masyarakat seolah-olah mengatakan “ia” untuk menerimanya tetapi sebenarnya ingin mengungkapkan tetapi disisi lain masyarakat merasa terhibur dengan berita tersebut. Mungkin dalam hal ini, media memberikan informasi mengenai gossip atau isu tentang kehidupan orang-orang penting merupakan suatu cara dalam meraup keuntungan ekonomi bagi medianya, karena tidak ada yang memberi komentar tentang apa yang diberikan media, media juga punya hak atas apa yang harus diberikan. Tetapi itu sebenarnya bisa menjadi dampak buruk bagi kehidupan para audience. Karena apa yang terjadi di media bisa menjadi refleksi bagi kehidupan nyata. Dalam buku Mix Media (Bivins) 2004:3  mengatakan media itu cermin dari kehidupan kita.

Dalam tulisan ini, penulis ingin menuliskan tentang kasus artis sekaligus orang yang memiliki kepentingan didunia politik yaitu Arzetti Blibina. Dengan isu perselingkuhannya di berbagai media swasta di Indonesia. Arzetti Bilbina Huzani Setiawan lahir di kota lampung 4 september 1976, ia mengawali karinya dengan menjadi seorang model, beberapa tahun menekuni dunia modeli, tak hanya model, arzetti juga beberapa kali sempat mebintangi sinetron dan film, saat ini arzeti bilbina sibuk menjadi anggota DPR dari partai kebangkitan bangsa (PKB). Ia menjabat sebagai anggota DPR Untuk periode  2014-2019. arzetti bilbina juga pernah menjadi duta ASI (Air Susu Ibu) pad atahun 2005. Pada bulan Oktober lalu Arzeti digosipkan selingkuh dengan seorang Dandim 0816 Sidoarjo Lektol Kav Risky Indra Wijaya.

Kejadian itu bermula ketika Denpom Divisi 2 konstrad mendapat laporan anggota TNI  bersama seorang wanita di hotel Arjuna, lawing, malang. Yakni dandim sidoarjo lektol kav  rizeki sedang bersama arzzeti. Kedua langsung dibawa ke markas denpom divif II tidak lama kemudian suami arzeti dating. Dan sama-sama ke denpom.

Saat itu berbagai media langsung memberitakan kasus tersebut. Media sangat heboh dengan kasus tersebut sehingga mengatakan kasus  penggerebekan tersebut adalah kasus perselingkuhan, sehingga public pun mulai penasaran dan bertanya-tanya siapakah sebenarnya orang yang diisukan berselingkuh dengan arzzeti. Dalam kasus tersebut arzeti merupakan orang penting di dunia politik Indonesia selain itu juga dia penting di dunia entertainment.

Media berlomba-lomba memberikan berita yang membujuk agar audience memilih berita mereka. Tentu ini membuat yang menjadi narasumber beritanya menjadi tertekan dan menjadi dapat berbagai cemooh dari berbagai respon masyarakat, namun hal ini membuat media semakin untung karena, bagi media dengan berita seperti ini masyrakat akan terus mengikuti.

Dalam hal ini pemberitaan mengenai kehidupan public figure, media yang memberitakan terlalu dalam tentang kehidupan seseorang sangat bukan ciri-ciri media yang tidak memahami nilai-nilai dari etika dalam menyampaikan atau menyebar luaskan informasi kepada masyarakat. Etika sendiri merupakan nilai-nilai dan norma-norma menjadi pegangan seseorang atau kelompok tertentu  yang mengaturnya dalam beerinteraksi dengan orang lain dan mempelajari tentang baik buruknya tingkah laku seseorang. Etika merupakan apa yang pantas kita lakukan. Etika harus diterapkan dalam aktivitas dan kebiasaan kita sehari-hari dan etika ada dalam setiap individu. Pelanggaran terhadap etika yang berlaku, bukan hanya akan merugikan seseorang yang melakukan perbuatan, tetappi juga akan membeahayakan atau merugikan orang lain baik individu.

Etika jurnalistik merupakan standar mengenai perilaku dan moral, yang mengikat para jurnalisme dalam memberitakannya. Etika  jurnalistik sangat penting. Pentingnya bukan hanya memelihara tau menjaga standar kualitas pekerjaan si jurnalis bersangkutan, tetapi juga untuk melindungi dan menghindarkan  khalayak dari dampak yang bisa merugikan tindakan dan keliru dari seorang jurnalis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun