Mohon tunggu...
Kit Rose
Kit Rose Mohon Tunggu... -

Mawar Hitam. Arema 60th.\r\nDid you know about this and that? Well I want to know.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumah Kaca

22 Januari 2010   07:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:20 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jawabnya singkat dan langsung melesat ditelan kegelapan. Tak digubrisnya pandangan heran teman-teman kostnya. Tak dipedulikannya sahabatnya Syam akan menikah dengan Asther si pujaan hati. Tak peduli juga dengan hatinya yang terkoyak.

Dengan geram diletakkannya pantatnya lalu duduk diam-diam di batu kecil menatap rumah sepi di seberang jalan. Ingin diketuknya pintu yang tertutup rapat di sana, tapi yang dilakukannya hanya memainkan asap putih mengepul dari bibirnya.

Syam menyalakan kreteknya, sambil berdiri diam-diam mengawasi sahabatnya dari jauh, dari balik kegelapan malam bersimbah purnama. Mata awasnya terus mengawasi sahabatnya, menghela nafas, lalu berjalan mendekat. Setengah terkejut Jimmo melirik Syam.

"Mau ngapain kesini?" Jimmo galak.

"Nah, kamu sendiri ngapain jongkok di sini?"

"Aku duduk nih. Batunya kecil aja jadi keliatan jongkok."

"Aku tahu. Maksudku ngapain duduk di sini malam-malam?"

"Emang ada larangannya?"

Syam diam menatap sahabatnya. Dilemparnya puntung rokok ke tengah jalanan, lalu ikut menatap rumah kaca di kejauhan, kembali menatap sahabatnya yang masih duduk membeku.

"Kamu mencintainya kan?"

"Siapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun