"Kemana?"
"Udahlah sana mandi. Aku siapin mobil dulu."
"Nggak mau ah, nggak jelas kalian nih."
"Mas Jimmo, kita kan sahabatnya mas Syam dan Asther. Hari ini mereka mau belanja keperluan pernikahan mereka. Nah kita diminta untuk bantu memilih yang sesuai." Luvia mencoba menjelaskan sementara Asther semakin membeku wajahnya.
"Kenapa sih, mau nikah aja bikin repot semua orang."
"Ayolah Jim, demi aku dan Asther." Syam senyum memelas.
Jimmo menatap Asther sekilas, ada pandangan terluka dalam tatapan itu, tapi dengan gagah ditepisnya luka itu dan memaksakan diri memenuhi keinginan sahabat dan terkasih. Semua saling menatap dan tersenyum penuh bahagia. Asther memerah wajahnya saat Luvia menyenggol lengan dan kakinya. Tangannya semakin dingin dan gemetar, tapi ada gurat harapan dan kecemasan di wajah ayu itu.
*****
Syam membelokkan mobilnya memasuki kawasan menuju pantai Carita. Jimmo menyimpan herannya sambil berusaha tak peduli dan menyimpan tanya. Tapi tak dapat ditahannya juga kekesalan hatinya.