"Jangan pura-pura nggak peduli Jim. Aku tahu apa yang sedang kamu rasakan. Aku minta maaf kalau rencana pernikahanku sama Asther membuatmu terluka."
"Jangan sok tahu dan ambil kesimpulan sendiri."
"Kenapa kamu nggak pernah menyampaikan perasaanmu ini padanya?"
"Perasaan apa?"
"Udahlah Jim, aku tahu kamu cinta sama Asther. Nggak usahlah kamu mencoba mengingkarinya. Semakin kamu hindari akan semakin menyiksamu."
"Buat kamu aja. Selamat ya. Jangan lupa kau undang aku."
Lalu berdiri dan meninggalkan Syam sendirian tanpa menoleh lagi. Tak lama, setelah yakin sahabatnya sudah menjauh, Syam pun menyeberangi jalan menuju sebuah rumah. Asther sudah menunggunya di sana. Mereka berbincang sebentar dan Syam pergi meninggalkan rumah itu sambil mengantongi sejuta senyum.
Direntangkannya tangannya menyongsong angin dan warna redup bulan sedang menebar cinta. Dihirupnya udara malam bersenandung lagu rindu mengharu biru. Serasa tak sabar menanti cahaya pagi mesra sambut lembaran baru.
*****