Â
1. Mendasarkan peninjauannya pada psikologi totalitas, yaitu berpangkal pada keseluruhan Psychophysis.
2. Dalam meninjau kehidupan kejiwaan, melihat hubungan kejiwaan sebagai dari kehidupan kejiwaan dari manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai tujuan tertentu; jadi meninjau secara teologis
3. Psikologi dalam peninjauannya, selalu berdasarkan pada peninjauan kehidupan kejiwaan dalam hubungannya dengan subjeknya, yaitu manusia. Jadi, kehidupan kejiwaan yang aktif.
Psikologi lama diwakili, antara lain, oleh aliran-aliran psikologi fisiologis, psikologi unsur, dan psikologi asosiasi, sedangkan psikologi modern, dengan otonominya sebagai ilmu pengetahuan itu, antara lain diwakili oleh ilmu jiwa dalam (depthpshychology), psikologi pikir, psikologi individual (personalistis), behaviorisme, psikologi Gestalt (Gestalt psychology), psikologi kepribadian, dan lain-lain.
Sementara itu, sebelum sampai psikologi pada psikologi eksperimental oleh Wilhem Wundt, terdapat dua teori yang mulai mengarahkan berdirinya psikologi sebagai ilmu. Kedua teori itu adalah sebagai berikut:
- Psikologi Navitistik atau Psikologi Pembawaan
- Teori ini mengatakan bahwa jiwa terdiri atas beberapa faktor yang dibawa sejak lahir, yang diebut pembawaan atau bakat. Pembawaan yang terpenting adalah pikiran, perasaan, kehendak, yang masing-masing terbagi lagi kedalam beberapa jenis pembawaan yang lebih kecil. Tingkah laku atau aktivitas jiwa ditentukan oleh pembawaan-pembawaan ini.
- Psikologi Asosiasi atau Psikologi Empirik
- Di sini, tidak diketahui adanya faktor-faktor kejiwaan yang dibawa sejak lahir. Jiwa, menurut teori ini, berisi ide-ide yang didapatkan melalui pa.ncaindra dan saling diasosiasikan satu sama lain, melalui prinsip-prinsip: kesamaan, kontras dan kelangsungan. Tingkah laku diterangkan oleh teori ini melalui prinsip asosiasi ide-ide, misalnya: seorang bayi yang lapar diberi makan oleh ibunya, melalui pancaindranya, bayi itu mengetahui bahwa rasa lapar selalu diikuti oleh makanan (prinsip kelangsungan) dan makanan itu menghilangkan rasa laparnya. Lama kelamaan rasa lapar diasosiasikan dengan makanan, dan setiap kali ia lapar, ia mencari makan.
- Paradigma Pengembangan Ilmu Psikologi Sebagai Disiplin Ilmu
- Tiga Aliran Psikologi
a. Strukturalisme
Â
Oleh E. B. Titchener (1867-1927), menganalisis berbagai sensasi, gambaran, dan perasaan ke dalam elemen-elemen dasar.[7]