Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemberontakan Cinderella 2 (Bab 1)

25 Mei 2019   10:44 Diperbarui: 25 Mei 2019   11:15 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Aya menatap ayahnya dengan wajah menahan tangis. Perlahan ia berdiri mendekati ayah dan berjongkok di hadapan ayahnya,

 

          "Aya tidak akan sakit. Aya janji sama Ayah" Aya lalu memperagakan otot lengannya, " Lihat, Aya kuat kok. Pitung aja kalah sama Aya" katanya setengah bercanda.

 

          Pak Maman masih terlihat sedih.

 

          Aya menghela nafas,

 

          "Aya masih muda, Yah. Aya malah khawatir karena Ayah sudah tidak sesehat dulu lagi. Aya sudah kehilangan ibu. Yang Aya punya hanya Ayah dan Shiro. Kalau Aya sampai kehilangan Ayah dan Shiro..." Aya mulai meneteskan air mata, "... Aya tidak akan sanggup bertahan seperti sekarang ini. Ayah kalau memang sayang sama Aya, Ayah harus terus sehat dan tidak membuat Aya khawatir" pinta Aya terisak pelan.

 

          Pak Maman mengelus kepala Aya dengan sayang,

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun