Aya menatap ayahnya dengan wajah menahan tangis. Perlahan ia berdiri mendekati ayah dan berjongkok di hadapan ayahnya,
Â
     "Aya tidak akan sakit. Aya janji sama Ayah" Aya lalu memperagakan otot lengannya, " Lihat, Aya kuat kok. Pitung aja kalah sama Aya" katanya setengah bercanda.
Â
     Pak Maman masih terlihat sedih.
Â
     Aya menghela nafas,
Â
     "Aya masih muda, Yah. Aya malah khawatir karena Ayah sudah tidak sesehat dulu lagi. Aya sudah kehilangan ibu. Yang Aya punya hanya Ayah dan Shiro. Kalau Aya sampai kehilangan Ayah dan Shiro..." Aya mulai meneteskan air mata, "... Aya tidak akan sanggup bertahan seperti sekarang ini. Ayah kalau memang sayang sama Aya, Ayah harus terus sehat dan tidak membuat Aya khawatir" pinta Aya terisak pelan.
Â
     Pak Maman mengelus kepala Aya dengan sayang,