Â
     "Aku tidak peduli! Mau dibilang preman! Mau dimasukin bui! Diumpanin ama macan! Atau disiksa sampai matipun!" Aya mengepalkan tinjunya dan menghantamkan tinju itu ke telapak tangannya penuh amarah, "Pangeran jelek itu pasti ku balas!"
Â
     Teman-teman Aya menatapnya bingung. Tidak tahu harus menasehatinya seperti apa. Aya terkadang bisa nekat. Nana yang duduk di depannya dengan hati-hati bertanya,
Â
     "Lo yakin siap dimasukin ke penjara?" tanyanya.
Â
     Aya menatap Nana dan akhirnya ia duduk dengan wajah pasrah,
Â
      "Aku pasrah, Na" Aya tersenyum pahit, " Setidak-tidaknya di penjara nanti, aku bisa makan gratis, tidur gratis dan tidak perlu susah memikirkan hidup ini" katanya menunduk lesu.
Â