Ketika dia tahu aku mau survei restoran tua, dia bilang tidak banyak restoran jadul yang bertahan. Â Sedih juga mendengarnya. Padahal Bandung akan menjadi semakin menarik kalau banyak bangunan tua bisa dipertahankan.
Bandung, Oktober 1957, Hotel HommanÂ
"Widy! Jadi kan mau melihat Lomba Mirip Bintang Tiga Dara!" Syafri sudah menunggu dengan Rikuo 57 di depan Kampus Unpad begitu pujaan hatinya pulang kuliah bersama Mirna.
"Diab oleh ikut nggak?" pinta Widy.
Syafri mengangguk. "Okelah, aku pelan-pelan!"
"Aku erat loh!" kata Mirna.
"Ya, sudah Widy di belakang aku membonceng. Kamu  di gandengan."
Syafri membawa dua helm. Â Satu diberikan pada Widy dan satu pada Mirna. "Tadinya Kinan mau ikut, tetapi ayah dan ibu anjeun kali ini melarangnya dengan keras. Ada alasannya nilai berhitungnya dapat tiga. Jadinya aku dapat kerjaan tambahan mengajarkan dia berhitung."
"Ambu kamu melihat Kang Syafri juga pintar hitung dagang," celetuk Mirna.
"Benar juga ayah dan ibu aku meminta kamu di rumah," kata Widy. "oh, Medina dan Norma?"
"Mereka bersama Kang Angga dan Utari. Hein dan Rinitje tidak bisa ikut. Yoga dan Mitha juga," sahut Syafri.