Rikuo 57 melaju menuju kawasan Braga yang sudah mulai ramai. Setelah memparkir. Ketiganya bergegas menuju lobby."Anjeun nggak jadi ikut ya? Hanya Medina yang ikut."
"Pekerjaan kuliah banyak benar. Kuliah Hukum banyak Bahasa Belanda," kata Widy.
Mereka masuk ke lobby.  Kontes itu diadakan oleh Persatuan Istri Tentara  dan  Persatuan Mahasiswa Bandung.  Salah seorang panitya mengenal Mirna, seorang ibu.
"Kamu datang, salam buat Mama ya! Â Bapak masih tugas di Cijulang ya?"
"Tiga hari lalu suratnya sampai. Katanya mereka harus ke Pangandaran."
"Kang Harland juga belum kembali!" timpal Widy.
"Letnan Harland? Oh, kamu sepupunya itu?" kata ibu itu. Dia memperkenalkan diri bernama Perwita, masih muda.
Perwita mengajak mereka menemui panitya untuk mencek karcis masuk, seorang perempuan.
"Naila! Ini mau masuk!"
Syafri terperanjat. Ternyata Naila Husna, mantan dia waktu di Jakarta. Perempuan itu juga terkejut.
"Bang Syafri!" katanya ramah. "Ini?"