"Kemungkinan!" jawab Utari.
"Jadi ingin nonton Tiga Dara lagi!" kata Widy. "Tapi kita tengok Norma dulu. Sambil cerita-cerita. Banyak yang bisa diceritakan!"
"Sekarang bagaimana? Sekarang saja tengok Norma?"
"Iya, mereka tinggal di rumah orangtuaku di Pasir Kaliki," kata Syafri. "Besok saja."
"Mirna diantar dulu kan? Rumahnya di Cimahi asrama tentara?" timpal Widy.
Mereka berpisah. Syafri dan Widy mengantar Mirna ke asrama tentara di Cimahi malam itu. Ibunya sudah menunggu bersama dua adiknya.
Mirna melihat raut wajah ibunya cemas. Â Ketika Mirna kembali dia tersenyum. Maklum Sang Ibu tidak biasa anaknya pulang malam.
"Belum ada kabar dari Bapak?"
Ibunya menggeleng. Mirna mengenalkan Syafri dan Widy. Keduanya diajak minum teh manis hangat sebentar. Lalu mereka pamit. Â Mereka harus kembali ke Bandung karena malam.
Syafri mengemudi Rikuo 57-nya. Widy di gandengan.  Mereka berpapasan dengan sejumlah crossboy  yang naik motor.  Di antara mereka ada yang mengenali Widy. Syafri terpaksa berhenti karena terlalu banyak motor melintang.
"Ini mantannya Hardja, yang memukul teman kita!"