"Memangnya Kang Irvan suka Yura?"
"Penasaran! Penyanyi Indie yang berjuang untuk naik," jawabku.
Kemudian kami masuk ke auditorium yang cukup ramai. Â Ternyata ekspetasi aku terhadap Yura tidak meleset. Saya berjoget oleh empat lagu yang dibawakannya: Kataji, Pesta, Balada Sirkus dan Super Lunar. Â Belum lagi ada kejutan duet dengan "mentor"-nya Glenn Fredly nyaris sempurna. Â Dalam konser itu Yura juga berduet dengan Risa Saraswati.
Gaya musik broadwaynya menonjol di Kataji dan kemudian ada lagu  televisi.  Saya berdiri di samping mahasiswa Seni Musik dari UPI.  Jadi ada teman diskusi.
"Lagu Yura itu eksperimental," ujar aku.
"Justru itu yang membuat lagu Yura tidak kacangan," timpalnya.
Kami sepakat bahwa Yura stabil di konser Balada Sirkus. Bahkan  aku tidak malu berjoget ketika dia menyanyikan Kataji dan Super Lunar. Sama seperti waktu di Kampoeng Jazz.
"Kalau dari segi penggemar, Yura masih di bawah Fatin, debutan X-Factor, tetapi kualitas Yura tak kalah. Potensinya besar," kata mahasiswa Seni musik itu
"Yura lebih matang dari segi usia. Bahwa dia gagal di X-Factor tidak masalah. Glenn Fredly punya naluri," kataku.
Yang aku tunggu ternyata hadir. Gendis. "Hai!" katanya. Lalu dia mengajakku berdansa salah satu lagu Yura hanya semenit, sesudah itu berhenti karena mulai diperhatikan.
"Mau wawancara Yura?" tanya Gendis.