Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis, Bagian Kedelapan

1 Juli 2024   16:13 Diperbarui: 1 Juli 2024   16:33 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syafri yang takut.  Widy justru tidak ada takut-takutnya.  "Aku tidak salah memilih kamu!"

Syafri bersyukur. Takhesi Simura  memodifikasi motor ini tidak murahan. Bahkan terasa seperti baru.  Hingga dia bisa menjaga jarak untuk tidak ditembak. Tetapi sebuah motor hampir menyusul. Untungnya kehabisan peluru.  

Ketika sudah disamping Widy, perempuan itu membuka termosnya dan menyiram isinya ke muka pengendara motor itu  hingga  pengendaranya kehilangan keseimbangan karena terkejut lalu menabrak tebing.  Widy kemudian dia melambaikan tangannya kepada dia, yang mencoba bangkit. Tetapi kakinya sakit.

Tetapi  tiga motor lagi.  Mereka bersenjata api.  Tampaknya mereka marah. 

"Gerombolan itu memperhitungkan segala sesuatunya!"

"Maaf ya Etek, telur baladonya.  Widy mengambil dua telor penuh cabai  dan melemparnya ke motor yang terdekat. Kena stang. Tidak kena muka, tetapi kedua  telur dan cabai pecah kecipratan mata si pegendara hingga oleng dan masuk jurang  bergulingan.

"Seperti di film yang pernah aku tonton."

Dari arah depan muncul motor gandeng juga pengendaranya ternyata letnan Harland dan Daus, mereka melambaikan tangan pada Syafri dan Widy. "Memangnya kalian saja yang punya!"

"Ya, mereka lagi, mereka lagi! Padahal sudah seru nih!"  ucap Widy.

Letnan Herland dan Daus steling dan menembak membalas tembakan salah seorang pengendara motor yang kena di dada dan tergeletak. Yang satu lagi kabur. Syafri dan Widy bukannya lari, malah ikut menyaksikan.

Widy bertepuk tangan.  Dia kemudian memeriksa rantang. "Ya, telurnya tinggal dua. Sayur asamnya juga tinggal setengah, tumpah waktu kejar-kejaran!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun