"Lah, dia kan mau kuliah?" tanya Utari.
"Iya, aku dukung. Perempuan harus maju. Setidaknya tunggu dia sarjana muda. Katanya dia mau kuliah nanti di Universitas Padjadjaran Angkatan pertama di Fakultas Pengetahuan Masyarakat,," ucap Syafri.
"Jadi habis Widy sarjana muda, kamu mau menikahi dia," goda Angga.
Syafri tidak bisa menahan perasaannya. Dia kelepasan bicara.
"Jadi anjeun seserius ya?" tanya Angga.
"Sampai nafas terakhir," jawab Syafri.
Dia merasa bodoh dan ingin memukul kepalanya. Jawaban polos. Â Tetapi semua teman-teman geng dia terdiam.
"Ayo kita terus minum teh, Widy kamu silahkan duduk di samping Syafri. Keumaha berdiri terus di belakang Syafri." Angga menyilahkan.
Mojang itu memakai celana panjang dan kemeja kotak-kotak  tersenyum duduk di samping Syafri. Jantung Syafri ingin copot.
"Ini carabikang buat teman-teman, ada cokelat dan stroberi," dia membuka bungkusan kertas roti. Dan memberikannya pertama buat Syafri yang mengambil satu yang cokelat.
"Biasanya kalau kamu makan kue sekali dua," sela  Hein.