Mereka kemudian berpisah. Syafri tidak peduli dia mengajak Widy kembali ke kawan-kawannya. Â Mereka ternyata sudah di luar aula memberikan tepuk-tangan. Begitu juga teman-teman Widy.
Malam itu mereka nongkrong ramai-ramai makan malam di warung nasi  di kawasan Dago.  Geng Bandung Memang Hebat dengan teman-teman Widy.  Syafri tidak berkutik. Walapun selama makan-makan tidak lagi pembicaraan soal dia dan Widy.  Malah soal pembukaan Universitas Padjadjaran. Tetapi tiba-tiba Angga celetuk.
"Bulan depan mulai puasa," kata Angga. "Biasanya banyak yang menikah bulan Syawal."
Ketika mereka sedang asyik makan. Delapan pemuda bercelana jins datang ke warung itu mengendarai sepeda motor.
"Crossboy?" bisik Hein.
"Celaka,itu yang  pernah berkelahi denganku," ujar Yoga.
Mereka memang mengenali Yoga dan mengepungnya. "Kamu berani juga keluar malam?"
Ada yang mulai menganggu Maria.  Seorang teman yang pria kesal  dan berdiri.  Ada lagi yang memegang bahu Widy.
"Geulis pisan," katanya sambil mengeluarkan nafas bau alkohol.
Syafri gusar  dan menepis tangannya.  Tetapi anak muda itu terus memegang Widy.  Syafri langsung mendorongnya.  Tetapi pemuda itu memukulnya.  Syafri terjatuh dan bangkit lagi, sempat menendang betisnya lalu perutnya.  Pemuda yang lain memukulnya dengan kayu.
Widy berteriak.