Mohon tunggu...
Jumat Tuniah
Jumat Tuniah Mohon Tunggu... Guru - Simple Person

Tebar Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta untuk Ayah

20 Mei 2022   15:57 Diperbarui: 20 Mei 2022   16:19 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya aku memang butuh istirahat sejenak, karena pusing ini cukup menggangguku sekarang.

"Iya bu" Kataku sambil berdiri dari bangku untuk menuju ke UKS. Baru beberapa langkah aku meninggalkan mejaku, tiba-tiba kepalaku semakin berat dan kakiku terasa susah untuk digerakkan. Seketika pandanganku kosong dan gelap. Aku tidak tau apa yang terjadi setelahnya.

Ketika aku terbangun, aku sudah berada di ruang UKS. Ada Eva dan juga bu Mia disana. Sepertinya suara gaduh dan ributnya siswa sudah tidak terdengar lagi.

"Bagaimana keadaanmu, Ra? " Tanya bu Mia sambil menyodorkan segelas air putih padaku.

"Aku sudah merasa agak mendingan bu" Jawabku agak lemah. Kuraih gelas berisi air putih yang diberikan bu Mia padaku.

Ku minum beberapa tegukan, dan seketika air segar itu menyejukkan kerongkonganku.

"Ibu sudah meminta Eva untuk mengantarmu pulang." Ucap bu Mia. 

Nampak di wajahnya masih Ada kekhawatiran. Aku hanya menganggukkan Kepala. 

Ya, hari itu aku diantar Eva pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Eva menceritakan semuanya pada ibu. Tidak lama setelah itu Eva pamit pulang dan memberikan aku semangat untuk segera sembuh.

Aku hanya mengangguk pelan dan tersenyum seraya mengucapkan terima kasih padanya. Ibu mengantar Eva hingga pintu depan dan juga turut mengucapkan terima kasih pada Eva.

Tiga hari lamanya aku harus berada di rumah untuk memulihkan diri dan tidak mengikuti pembelajaran di sekolah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun