Mohon tunggu...
Jumat Tuniah
Jumat Tuniah Mohon Tunggu... Guru - Simple Person

Tebar Kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat Cinta untuk Ayah

20 Mei 2022   15:57 Diperbarui: 20 Mei 2022   16:19 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Surat Cinta untuk Ayah


Pagi ini dan memang setiap paginya, ayahku selalu mengantarkanku dan adikku, Rafa, ke sekolah dengan motor butut kebanggaanya. 

Setiap aku bertanya kenapa ayah tidak membeli motor yang baru, ayah selalu bilang, bahwa motor ini masih bisa digunakan dan tentunya biaya sekolahku jauh lebih penting. 

Ayahku adalah orang yang selalu mendukung dan memotivasiku untuk menjadi yang terbaik di sekolah. 

Apapun yang aku butuhkan menyangkut pendidikanku, ayah tidak pernah mengabaikannya. Bagi kedua orang tuaku, pendidikan bagi anak-anaknya sangatlah penting. 

Pernah suatu ketika ayah berkata bahwa dia memiliki harapan besar agar aku dan adikku bisa mengenyam pendidikan yang tinggi serta menjadi orang yang sukses kelak, tidak seperti halnya dirinya dan ibuku.

"Udah sampai! " Kata ayah seraya menghentikan motor kebanggaannya tepat di depan pintu gerbang sekolahku. Aku bergegas turun dan meraih tangan ayah serta mencium punggung tangannya.

 "Nara masuk dulu ya, yah" Pamitku sedikit terburu-buru karena pagi ini aku piket kelas.

"Nanti ayah jemput ga, Ra? " Tanya ayah yang jaraknya sudah agak jauh dariku, karena aku sedikit berlari meninggalkannya menuju gerbang.

"Ga usah yah, Nara naik angkot aja! " Aku sedikit mengeraskan suaraku agar memperjelas perkataanku di pagi yang cukup bising itu. 

Sepertinya ayah mendengarku, karena seketika itu ayah menyatukan jempol dan telunjuknya, mengisyaratkan 'ok'. Kemudian, memacu motor kesayangannya lagi untuk mengantar Rafa ke sekolahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun