Imron beruntung, kedua petugas yang mengawalnya terlihat teledor. Petugas medis asyik memainkan handphone-nya, sementara petugas jaga tampak setengah mengantuk. Beberapa kali mulutnya menguap lebar seperti buaya yang akan menerkam mangsanya.
Bukan Imron namanya kalau tak bisa membuka kunci borgol. Kunci brankas bank yang sulit dibuka saja berhasil diakalinya, apalagi ini cuma sebuah borgol, tentu sangat mudah baginya.
Benar saja, Imron berhasil membuka kunci borgol. Namun, dia tidak langsung lari, melainkan tetap sabar menanti saat yang tepat.
Dalam hitungan detik, tiba-tiba tubuh pria yang sedang terbaring itu bangkit. Sebuah bogem mentah dengan telak tepat mendarat di dagu petugas keamanan yang sedang tergontai kepalanya karena mengantuk sehingga membuatnya langsung jatuh pingsan.
Petugas medis hanya bisa melongo ketakutan ketika Dadang merampas senjata api petugas, lalu membuka pintu dan segera melompat keluar. Tubuh pria itu sempat sempoyongan sebelum akhirnya berhasil menguasai dirinya dan kabur di jalan.
Imron terus berlari sekuat tenaga di Jalan Surapati, tak jauh dari Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung. Sebuah sepeda motor trail yang berbelok dari arah Barat hampir saja menabraknya.
Dengan sebuah tendangan, motor itu terpental. Pengemudinya langsung terjerembab ke aspal. Kesempatan itu tak disia-siakan Imron untuk merampas motor itu.
Setelah menyelipkan pistol hasil rampasannya ke pinggang, Imron melaju dengan kecepatan tinggi ke arah fly over Pasteur. Hanya beberapa detik tubuhnya hilang ditelan kegelapan malam.
Perampokan di Siang Bolong
Bandung, 21 Maret 2016 Pukul 13.05 WIB
Sebuah mobil Pajero Sport warna hitam menepi di Jalan Sudirman. Empat orang pria berpakaian serba hitam, memakai kupluk, dan bersenjata api mendekati kantor sebuah bank.