Baru saja mereka berhasil menyalip angkot tadi, mobil patroli polisi yang mengejar mereka terlihat mendekat. Kemudian terdengar suara tembakan.
Dengan berjalan zig-zag Pajero hitam itu mencoba berkelit dari kejaran petugas kepolisian. Mobil patroli polisi pun terus bergerak mendekat sambil terus menembaki mobil komplotan Imron.
Beberapa tembakan polisi sempat mengenai kaca bagian belakang mobil Pajero hitam. Tembakan lainnya mengenai ban belakang sebelah kanan dan tangki bensin. Namun, mobil komplotan itu tidak peduli. Mereka tetap tancap gas.
"Berikan senjata. Biar kita kasih pelajaran mereka," perintah Imron kepada Gogon.
Penjahat yang pernah membunuh seorang pedagang beras saat melakukan perampokan di Bekasi itupun menyerahkan senapan laras panjang AK 47 bikinan Rusia itu ke Imron.
Tak lama kemudian terdengar rentetan tembakan dari pintu depan samping kiri mobil Pajero hitam. Imron memberondong mobil patroli polisi itu dengan sangar.
Taaaaat ...taaaat ...taaaat ..... Suara rentetan tembakan terdengar menyalak, berhasil mengenai kampu depan dan kap mobil polisi.
"Rasaaain loh ...Mereka belum tahu kita kayaknya," umpat Imron bangga.
"Sikaaat terus bos!" Timpal Kardun sambil terus mengemudikan kendaraannya seperti orang kesetanan.
Mobil patroli polisi itu kemudian agak mengurangi kecepatannya. Seorang polisi yang ada didalamnya terlihat menghubungi rekannya. Rupanya dia sedang berkordinasi dengan tim buser Polda Jabar yang sejak tadi bergerak dari markas mereka di Jalan Soekarno-Hatta.
Posisi kedua mobil terpaut agak jauh. Kesempatan itu tidak disia-siakan Kardun untuk menekan pol pedal gas mobil yang dikendarainya. Mereka terus bergerak ke arah Cianjur melewati Situ Ciburuy dengan menyalip beberapa kendaraan yang ada di depannya.