3. Merusak Integritas dan Legitimasi Institusi
Korupsi merusak integritas institusi pemerintahan dan sistem hukum. Ketika korupsi meluas, masyarakat kehilangan kepercayaan pada lembaga-lembaga yang seharusnya bertanggung jawab atas keadilan dan kesejahteraan publik. Hal ini dapat mengakibatkan ketidaklegitiman pemerintahan dan melemahkan stabilitas politik suatu negara.
4. Meningkatkan Ketidakadilan dan Ketidaksetaraan Hukum
Korupsi dapat mengganggu proses hukum dan menghasilkan sistem hukum yang tidak adil. Pejabat yang korup sering kali dapat menghindari pertanggungjawaban hukum dan mendapatkan perlakuan istimewa, sementara masyarakat biasa menderita akibat kurangnya keadilan dan perlindungan hukum.
5. Memburuknya Kualitas Layanan Publik
Korupsi mengakibatkan penurunan kualitas layanan publik yang disediakan oleh pemerintah. Dana publik yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan infrastruktur, layanan kesehatan, dan pendidikan, dialihkan untuk memenuhi kepentingan pribadi. Akibatnya, masyarakat menderita akibat kurangnya akses terhadap layanan dasar yang layak.
Menurut pandangan Anthony Giddens, korupsi merupakan salah satu contoh konkret dari kejahatan struktural yang terjadi dalam sistem sosial yang kompleks. Giddens berpendapat bahwa korupsi terjadi ketika individu atau kelompok menggunakan posisi atau kekuasaan mereka untuk memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok dengan cara yang melanggar norma dan aturan yang ada. Korupsi seringkali melibatkan penyalahgunaan kekuasaan, manipulasi sistem, dan penyuapan.
Menurut Giddens, korupsi tidak dapat dipahami hanya sebagai tindakan individu yang jahat atau moral yang buruk, tetapi sebagai hasil dari ketidakseimbangan kekuasaan dan ketidakadilan struktural dalam masyarakat. Ia berpendapat bahwa sistem sosial dan politik yang korup menciptakan insentif dan peluang bagi individu untuk terlibat dalam tindakan korupsi.
Giddens juga mengemukakan bahwa korupsi cenderung berkembang dalam konteks modernitas dan globalisasi. Perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang terjadi dalam masyarakat modern menciptakan tantangan baru dalam hal moralitas, integritas, dan pengawasan. Globalisasi, dengan interaksi yang semakin kompleks antara negara, lembaga internasional, dan pasar global, juga membawa konsekuensi yang kompleks dalam hal korupsi.
Giddens menekankan bahwa pemberantasan korupsi harus melibatkan upaya untuk memperbaiki struktur sosial dan politik yang memungkinkan korupsi terjadi. Hal ini melibatkan peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan politik. Selain itu, Giddens menyoroti pentingnya lembaga anti-korupsi yang independen dan efektif dalam melawan korupsi.
Teori Strukturasi Anthony Giddens