Mohon tunggu...
Jawani Eka Pyansahcilia
Jawani Eka Pyansahcilia Mohon Tunggu... Administrasi - Resensor Pemula

Seorang statistisi yang terjebak di dunia akuntansi, mencoba lari sejenak menjadi peresensi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[Resensi Novel] Ke mana Aku Akan Pergi?

31 Agustus 2018   11:08 Diperbarui: 19 Oktober 2018   23:50 3330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://bukurepublika.id/products/detail/330/Pergi

Berat Buku              : 600 gram

Harga                        : Rp 79.000,- (Harga di Pulau Jawa)

Sinopsis:

Sebuah kisah tentang menemukan tujuan, kemana hendak pergi, melalui kenangan demi kenangan masa lalu, pertarungan hidup-mati, untuk memutuskan ke mana langkah kaki akan dibawa. Pergi.

Novel Pergi menceritakan sebuah kisah perjalanan hidup seseorang yang bernama Bujang dalam mencari arti makna 'Pergi'. Apa tujuannya sekarang? Mau dibawa kemana masa depan Keluarga Tong? Dan ke mana ia akan pergi?

Sebelum membaca Novel 'Pergi', ada baiknya teman-teman baca terlebih dahulu Novel 'Pulang' karena Novel 'Pergi' ini merupakan sekuel dari Novel 'Pulang'. Ada beberapa tokoh dalam Novel 'Pulang' yang menjadi bagian dari cerita dalam Novel 'Pergi'. Itu membantu teman-teman mengetahui siapa sebenarnya tokoh yang dimaksud dalam cerita.

Novel 'Pergi' dibagi menjadi 31 Bab. Yuk, kita intip satu persatu bab-nya.

Hantu Masa Lalu

Awal mula dalam novel ini, kita akan bertemu dengan Bujang sebagai 'aku' yang memiliki julukan Si Babi Hutan, Salonga merupakan penembak pistol terbaik se-Asia Pasifik, White adalah seorang mantan marinir, serta Kiko dan Yuki mewarisi kakeknya sebagai ninja mematikan. Mereka juga merupakan bagian dari tokoh dalam Novel 'Pulang'.

Mereka tengah berada dalam sebuah misi menyelamatkan salah satu hasil riset teknologi yang didanai oleh Keluarga Tong. Diduga hasil riset teknologi tersebut dicuri oleh sindikat penyelundup narkoba terbesar di Amerika Selatan. Namun, disaat mereka sedang mengintai di Gudang Kontainer yang berada di Stasiun Kereta Api Perbatasan Meksiko, Amerika Serikat, mereka bertemu dengan tukang pukul misterius, mengenakan topeng yang menutupi mata dan topi fedora lebar berwarna hitam, tubuhnya tinggi besar, dan gagah. Ditilik dari posturnya, dia berusia 30 tahunan, intonasi suaranya mantap, meyakinkan, dan tidak takut. (hlm. 15)

Teknik Kelelawar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun