Mohon tunggu...
In Emilia Lutuh
In Emilia Lutuh Mohon Tunggu... Guru - Guru PAUD

saya menyukai dunia pendidikan anak usia dini, saat ini saya mengajar di PAUD MDC KIDS Kupang NTT dan sedang menempuh kuliah di Universitas Terbuka PG PAUD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengelolaan Pembelajaran Menggunakan Strategi Pendekaran Saintifik terhadap Peningkatan Proses Belajar di Paud MDC Tuapukan

19 Desember 2022   06:28 Diperbarui: 19 Desember 2022   07:29 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, guru melakukan evaluasi terhadap pemahaman dan tingkat perkembangan anak yang dicapai saat anak belajar, serta memberikan tindak lanjut terhadap hasil pembelajaran anak.

  • Refleksi Siklus 1

Setelah melaksanakan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran, peneliti melakukan refleksi tentang kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam proses pembelajaran untuk menjadi perbaikan selanjutnya.

Setelah pembelajaran siklus 1 dilakukan, hasil yang diperoleh sesuai observasi yang dilakukan supervisor, diketahui bahwa hasil pembelajaran berjalan sesuai harapan, namun belum maksimal karena metode pembelajaran dengan pendekatan saintifik meruapakan metode pembelajaran yang baru sehingga siswa atau anak perlu penyesuaian diri. Hasil pembelajaran yang dihasilkan baru mencapai 80%. Sehingga diharapkan pada siklus pembelajaran yang kedua proses pembelajaran yang dilakukan harus lebih baik, sehingga dapat mencapai hasil maksimal.

  • Siklus 2
  • Pelaksanaan
  • Siklus yang kedua dilakukan pada tanggal 7 sampai 11 November 2022, yang dilaksanakan di kelas B, PAUD MDC KIDS Tuapukan, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kegiatan diawali dengan pembuatan RKH atau perencanaan pembelajaran, media pembelajaran, metode pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan optimal.
  • Kegiatan pembelajaran dilakukan diruang belajar terbuka, dengan desain ruangan belajar anak yang menyenangkan. Kursi dan meja anak diatur dalam bentuk meja bundar panjang, anak duduk melingkar di meja tersebut dengan kursi masing-masing. Untuk menambah suasana belajar yang menarik, guru menghias ruangan pembelajaran dengan berbagai tanaman hias yang menunjang pembelajaran.
  • Dalam kegiatan siklus 2, anak menunjukkan sikap antusias dan semangat belajar yang tinggi. Guru menggunakan media pembelajaran yang menarik sehingga anak dapat memahami semua proses pembelajaran dengan maksimal.

Peneliti sebagai guru melakukan evaluasi diakhir kegiatan terhadap hasil pembelajaran serta menindak lanjuti hasil pembelajaran.

  • Refleksi Siklus 2

Berdasarkan pengamatan kami pada pembelajaran siklus 2 diketahui bahwa pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus 2 mengalami perkembangan yang optimal. Hasil belajar siklus 2 menunjukkan bahwa anak tuntas 95%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan proses pembelajaran Siklus 2 telah berhasil dilaksanakan dan anak berkembang dengan sangat baik.

Guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong anak mencari sumber informasi sebanyak mungkin melalui berbagai media yang disiapkan, mengajak anak melakukan kegiatan yang menyenangkan dan mendorong lebih banyak anak untuk menggambar, menyanyi dan menulis, bercerita, menyimak, bermain peran, demonstrasi dan melakukan.

 Penggunaan Aktivitas Penalaran dalam Pembelajaran. Saat pembelajaran terjadi, guru melihat aktivitas penalaran dalam penerapan dan hasilnya. Anak diberi kesempatan untuk menghubungkan antara informasi yang diterima sebelumnya dengan informasi baru yang diperoleh melalui kegiatan, media, dan penjelasan guru berdasarkan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Guru membantu anak menghubungkan pengetahuan yang diperoleh sebelumnya dengan pengetahuan yang baru diperoleh melalui kegiatan, media, dan penjelasan guru sesuai topik/subtopik yang dibahas. Menerapkan fungsi komunikasi untuk belajar.

Dalam kegiatan belajar sehari-hari, anak saling berbagi pengetahuan lama dan pengetahuan baru yang didapat melalui kegiatan melukis. Anak-anak sering membagikan apa yang telah mereka pelajari sebelumnya dengan bercerita atau menunjukkan hasil karyanya, karena pembelajaran didominasi dengan menulis. Menulis adalah bagian pembelajaran yang sangat penting, anak-anak diajarkan untuk memparafrasekan huruf, suku kata, dan kata tertentu menjadi satu halaman penuh. Begitu juga saat menulis angka, anak-anak diminta untuk menuliskan angka 1-10 satu persatu dalam satu halaman.

Pembahasan Berdasarkan data ygang telah diperoleh peneliti, ditemukan bahwa PAUD MDC Kids Tuapukan telah melaksanakan kurikulum 2013 dengan benar dan menjadi  acuan pada menyusun KTSP. Dalam dokumen II KTSP, ditemukan bahwa pengajar-pengajar telah menciptakan perangkat pembelajaran pada bentuk acara semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dan evaluasi perkembangan anak.

Kegiatan anak sehari-hari direncanakan pada bentuk RPPH. Hal tadi sinkron menggunakan pendapat Rahayu & Risyak (2015) bahwa pengajar PAUD harus mendesain pembelajaran khususnya menciptakan planning aktivitas harian (RKH) sebelum melakukan proses pembelajaran supaya tujuan pembelajaran yang akan disampaikan pada siswa bisa hingga menggunakan efektif. Setelah peneliti mempelajari isi RPPH, ditemukan bahwa RPPH telah memuat pendekatan saintifik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun