Kebiasaanku jika tiba di suatu tempat, sudah pasti menyalakan rokok, memilih tempat duduk yang strategis untuk membuka laptop dan lain sebagainya segala macam aktivitas.
Nah lantaran ini di Hutan Kota, tidak ada menu yang bisa aku minta seperti jika datang ke Cafe atau Resto, maka langsung saja memesan apa yang dimau pada pedagang yang kebetulan lewat, atau ada di situ.
Aku tidak tau percis kenapa tempat ini dinamai Hutan Kota, jika dilihat dari suasananya sebenarnya lebih pas disebut taman yang ada di tengah kota aja, atau kawasan hijau lah begitu.Â
Tetapi kenapa Hutan Kota, seperti yang aku bilang-aku gak tau.
Tempat ini boleh dibilang menjadi tempat favorit untuk siapa saja janjian bertemu, kalau siang seperti sekarang. Karena selain rimbun, teduh, ya segar jika siang-siang datang ke sini tuh.
Apalagi untuk kota tempat ku tinggal yang tidak jauh dari Pantai Utara, panas sekali kalau siang.Â
Terutama menuju musim hujan seperti sekarang. Hujannya masih jarang-jarang, kadang sering gak jadi turun, meski langit sudah mendung. Â
Saat itulah, butir-butir keringat merangksak keluar dari pori-pori kulit. Memberikan perasaan yang begini bukan begitu juga bukan.
Hanya ke Hutan Kota inilah yang terbayangkan. Untuk menikmati angin sepoy-sepoy mengusap muka, dada, dan seluruh tubuh. Nyaman sekali.
***
Tidak terasa, adzan ashar berkumandang nyaris di setiap penjuru langit terdengarnya, saling sahut menyahut.Â