Mohon tunggu...
Indrawan setiadi
Indrawan setiadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Hari di Hutan Kota

15 November 2023   19:35 Diperbarui: 15 November 2023   19:55 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Lumayan a,"

"Rame terus ya bu?"

"Tergantung a,"

"Tergantung apa bu,"

"Lagi rajin atau gak-nya Satpol PP,"

"Loh ko, apa hubungannya?"

"Ada hubungannya a, kalau lagi rajin kan ada razia, ibu suka gak bisa dagang, ya sepi. Kalau gak rajin ya kaya sekarang, rame,"

Ibu pedagang kopi ini hanya beralas tikar, dan dua termos. Dia membawa semacam wadah berbentuk baskom dengan macam-macam minuman kemasan di dalamnya yang siap diseduh kapan pun di situ.

Dia mengenakan tutup kepala seperti ciput, juga bertubuh agak gempal, pergerakannya lamban sekali. Mungkin terkendala oleh tubuh gempalnya-belum lagi usianya juga sepertinya sudah lanjut.

Aku tidak kembali ke tempat semula, setelah bertemu Bapak yang seperti pensiunan tadi, aku diam saja jongkok di hadapan ibu penjual kopi.

Dia sedang terus-terussan mengomel pada anaknya, lantaran membiarkan cucunya memainkan HP sepanjang hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun