"Bareng temen-temen, Tante, " ucapku canggung.
"Oh, kirain sama ibu kamu," ucapnyaÂ
Kami mengobrol sejenak dan aku baru tahu jika Tante Sun punya toko merchandise yang khusus menjual barang buatan Korea di mall tersebut.
Hingga aku tersadar, aku sedang bersama Fira yang cukup lama kutinggalkan ia di meja caffe tak jauh dari sini, bisa berabe jika ia ngamuk.
"Lama beud, Jo!" Ucap Fira.
"Aih, maaf biasa lah," jawabku.
"Ayo, udah mulai tuh," ajaknya, sambil meraih tanganku.
Sudah 3 lagu dimainkan oleh group band lawas ini, aku dan Fira terhanyut dalam suasana konser mini yang meriah, nada-nada yang mengalun dari petikan gitar Eros sepertinya membuat penonton tergila-gila pada romansa malam itu.
Fira semakin bersandar di dekatku, punggungnya makin lengket di dadaku, saat sebuah lagu berjudul "kisah klasik untuk masa depan" dinyanyikan Duta dari atas panggung.
Di bawah panggung, Fira membuat video klipnya sendiri, ia meraih tanganku dan dilingkarkan pada pinggangnya, entah apa yang ia ucapkan, karena teriakan-teriakan histeris penonton menelan suaranya malam itu.
Aku kaget, saat Fira membalik tubuhnya ke arahku, seperti hendak memeluk dan secara refleks aku memegang bahunya, lalu memutarnya balik, ku bisikan sebuah kalimat padanya dengan lembut.