Â
Makna dasar merupakan sesuatu yang melekat pada kata dan selalu terbawa di mana pun kata itu diletakkan. Makna dasar dapat diketahui dengan menggunakan kamus bahasa Arab.
Â
- Makna Relasional
Â
Makna Relasinoal adalah jenis makna tertentu yang ditawarkan dan diterapkan pada makna yang ada dengan menempatkan kata pada posisi yang ditentukan secara khusus di dalam bidang yang ditentukan secara khusus juga. Mengikuti terjadinya tautan sintaksis antara kata "fokus" dan "kunci" dalam domain semantik, dimungkinkan untuk memahami bahasa relasional.Â
Â
- Semantik historis (sinkronik dan diakronik)
Â
Secara diakronik, perlu dipahami bagaimana kata-kata digunakan sebelum, selama, dan setelah penerjemahan Al-Qur'an. Untuk memahami kosakata yang digunakan dalam Al-Qur'an, khususnya pada masa Nabi Muhammad, dapat digunakan syair-syair atau ungkapan yang biasa digunakan oleh orang Arab yang berdiri di dekatnya dalam kitab-kitab syair atau melalui kamus-kamus. Kitab-kitab asbabu al-nuzl, tafsir, dan karya-karya sastra Islam lainnya seperti fiqh, teologi, dan karya-karya lain yang sesuai dapat digunakan untuk studi dan bacaan Al-Qur'an. Sebaliknya, sinkronik lebih peka terhadap perubahan bahasa dan perkembangan kata-kata tersebut dari makna awalnya menjadi konsep tersendiri dalam al-Qur'an.[4]
Â
- Weltanschauung
Â
Maksud dari weltanschauung yaitu suatu pandangan dunia masyarakat yang menggunakan bahasa, tidak hanya sebagai alat bicara dan berpikir, tetapi juga untuk pengkonsepan dan penafsiran dunia yang melingkupinya, singkat-nya, visi al-Qur'an tentang alam semesta.