Â
Perode Ketiga, ketika mufassir memberi wawasan menafsirkan ayat-ayat Alquran sedemikian rupa sehingga Islam tidak bertentangan dengan sains ( ilmu pengetahuan). Pada masa itu, libs diartikan sebagai pakaian yang digunakan untuk menutupi pakaian dan melindungi. Dikatakan bahwa libs menutupi aurat, perhiasan dan juga hati.
Â
Tafsir libs dari ketiga periode tersebut memiliki kesamaan, yaitu keduanya memiliki kesamaan arti penutup. Namun, Al-Qur'an dapat mengungkapkan makna baru yaitu zinah (Perhiasan). Setelah mengembangkan interpretasi, libs secara jelas didefinisikan sebagai pakaian untuk menutupi, melindungi dan menghiasi diri untuk mempercantik diri. [6]
Â
Weltanschauung LibasÂ
Â
Hasil akhir dari kajian analisis terhadap istilah-istilah kunci suatu bahasa dengan suatu pandangan yang akhirnya sampai pada pengertian konseptual. Berdasarkan analisis kata libas dalam Al-Qur'an menggunakan kajian semantik Toshihiko Izutsu yaitu terdapat empat makna yaitu. Pertama, Libas yang memiliki arti sakan (ketenangan hati) yaitu terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 187, Al-Furqan ayat 47 dan An-Naba ayat 10. Makna pakaian pada ketiga ayat tersebut memiliki arti bahwa suami istri berfungsi sebagai pakaian, yang memiliki arti ketenangan hati. Jadi suami istri harus jadi penenang atau pententram keduanya.
Â
Kedua, Libas yang memiliki arti khalat (campur aduk). Disebutkan dalam Al-Qur'an dalam surah Al-Baqarah ayat 42. Ketiga libas memiliki arti siyab (pakaian). Disebutkan dalam Al-Qur'an dalam surah Al -A'raf ayat 26 dan Ad-Dukhan ayat 53. Keempat, Libas yang memiliki arti amal salih ( Perbuatan baik). Terdapat dalam surah Al-A'raf ayat 26.[7]
Â