Selanjutnya, Toshihiko Izutsu merupakan salah seorang sarjana yang produktif. Hal itu terbukti dari banyaknya karya tulis yang telah dihasilkan olehnya. Salah satu karya Izutsu yang terkenal terkait semantik adalah buku berjudul God and Man in the Koran: Semantics of the Koranic Weltanschauung dan Ethico-Religious Concepts in the Qur'an. Dalam buku tersebut, Izutsu menggagas suatu metode semantik yang bisa digunakan untuk memaknai kata yang ada dalam al-Qur'an.[2]
Â
Kajian Teoritik Semantik Toshihiko Izutsu
Â
Semantik  dalam bahasa Yunani adalah Samaino, dalam bahasa Inggris adalah Semantics, dan dalam bahasa Arab adalah 'Ilm al-Dilalah. Sedangkan semantik menurut Toshihiko Izutsu yaitu Analisis semantik konstruksi gramatikal suatu bahasa dalam kaitannya dengan pandangan tertentu menghasilkan informasi tentang pandangan dunia konseptual (pandangan dunia) masyarakat umum sepanjang waktu. Dalam kaitannya dengan Al-Qur'an. Menurut Izutsu, tujuan analisis semantik adalah untuk mengembangkan jenis ontologi kehidupan yang eksklusif dari Al-Qur'an dengan menggunakan teknik dan metodologi analisis dengan memperhatikan konsep fundamental, yaitu konsep fundamental yang berperan dalam pengembangan interpretasi Al-Qur'an. dari sifat ruang.[3]
Â
Poin penting yang berhubungan dengan teori semantik Izutsu yaitu : kosakata (berkaitan dengan kata kunci, kata fokus, dan medan semantik), makna dasar, makna relasional, semantik historis (sinkronik dan diakronik), dan weltanschauung. Diantara penjelasannya sebagai berikut :
Â
- Kosa KataÂ
Â
Menurut Izutsu, kosakata adalah sekumpulan kata yang dirangkaikan satu sama lain dalam suatu percakapan rangkap untuk menciptakan sejumlah wilayah tumpang-tindih. Kosakata tersebut terkait dengan fokus, kata kunci, dan medan semantik.
Â
- Makna DasarÂ