12) Kerajaan Panchala, Pancala Selatan dipimpin oleh Raja Drupada, ayah Drupadi dan Pancala Utara dipimpin oleh Aswatama, putera Drona. Kedua kerajaan tersebut dipisahkan oleh sungai Gangga
13) Kerajaan Surasena, beribukota di Mathura, didirikan era Ramayana oleh Satrughna, adik Sri Rama, lalu di era Mahabharata diteruskan Wangsa Yadawa. Raja Basudewa adalah kakak Kunti. Ayah dari Baladewa, Krishna dan Subadra.
Raja yang terkenal adalah Kamsa. Kamsa dibunuh oleh Krishna. Setelah itu Kresna mengambil alih pemerintahan Surasena. Ketika invasi Raja Jarasanda raja Magadha, wangsa Yadawa mengungsi ke Dwaraka dan mendirikan kerajaan Dwaraka.
Pernikahan Subadra dan Arjuna melahirkan Abimanyu. Generasi kedua Pandawa hanya Abimanyu yang punya keturunan yaitu Parikesit. Selanjutnya keturunan Parikesit yang mewarisi kerajaan Kuru yang kemudian makin meredup kalah oleh Kerajaan Magadha.
14) Kerajaan Magadha, dalam Mahabharata Raja Jarasandha dibunuh oleh Bhima. Kerajaan Magadha pernah dipimpin oleh Dinasti Nanda 344 - 321 SM.
15) Kerajaan Vriji, nama kerajaan ini berasal dari salah satu klannya yang pernah berkuasa, yakni Vjis. Daerah kekuasaannya adalah daerah di Mithila. Negara Vajji diindikasikan berbentuk sebuah republik. Keberadaan Kerajaan ini juga ditulis oleh Pini, Chanakya, dan Xuanzang.
16) Kerajaan Vatsa/Vamsa, beribu kota di Kausambi, sekarang dikenal sebagai Kosam di Uttar Pradesh, India.
Setelah berhasil membunuh Nanda, raja Magadha lalu Candragupta dan Canakya mendirikan Kerajaan Maurya beribukota di Pataliputra, lembah Sungai Gangga dan mengangkat Candragupta sebagai Raja pada tahun 322 - 298 SM.
Kematian Alexander Agung pada tahun 324 SM membuat Candragupta kemudian berhasil menguasai hampir seluruh daratan India hingga wilayah kekuasaan Macedonia (Yunani Kuno) dan Akhaimenia (Persia) seperti Afganistan, Pakistan, Iran, Thusara (Turkmenistan), Parama Kamboja (Tajikistan), Uttara Kuru (Kyrgistan), Nepal, Bhutan.
Periode inilah awal pertemuan filsafat timur (India Kuno) dengan filsafat barat (Helenesia/Yunani Kuno).
Kerajaan Maurya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Raja Ashoka yang Agung (272-232 SM), cucu dari Chandragupta. Era Ashoka mempopulerkan aksara Brahmi pada pahatan-pahatan di dinding batu.