(2) Sakti, berarti kekuatan atau kemampuan dalam mencapai cita-cita, dalam hal ini hendaknya haruslah dimiliki kekuatan yang sesuai;
(3) Desa, berarti batasan-batasan atau juga bisa disebut dengan keadaan. Dalam berbuat hendaknya harus mengetahui keadaan terlebih dahulu sebelum bertindak;
(4) Kala, berarti waktu, hendaknya juga harus mempertimbangkan waktu sebelum melakukan sesuatu;
(5) Tattwa berarti hakekat kebenaran, dalam menjalankan sesuatu hendaknya berdasarkan atas kebenaran.
Kriteria kepemimpinan menurut Niti Sastra (Sad Warnaning Rajaniti) yang ditulis Candra Prkash Bhambari dalam buku "Substance of Hindu Polity": Â
(1) Abhigamika ialah Pemimpin harus tampil simpatik, dan mengutamakan kepentingan rakyat diatas kepentingan pribadi atau golongan
(2) Prajna ialah Pemimpin harus bersikap arif dan bijaksana dan menguasai ilmu pengetahuan teknologi, agama serta dapat dijadikan panutan bagi rakyatnya
(3) Utsaha ialah Pemimpin harus progresif, proaktif, berinisiatif, kreatif dan inovatif serta rela mengabdi tanpa pamrih untuk kesejahteraan rakyat
(4) Atma Sampad ialah Pemimpin mempunyai integritas dan visioner demi kemajuan bangsanya
(5) Sakya Samanta ialah Pemimpin harus mampu mengontrol bawahan, tegas dan berani bertindak adil
(6) Aksudra Pari Sakta ialah Pemimpin harus bisa berdiplomasi, akomodatif, mengelola perbedaan sebagai potensi kekuatan, mengutamakan permusyawaratan dan bijak dalam menyerap aspirasi rakyat.