Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Perjamuan Terakhir

9 Januari 2020   15:11 Diperbarui: 9 Januari 2020   15:35 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ah ya, darah?  Itu memang darah tepatnya darah rusa, kebetulan saat itu plastik pembungkusnya sobek."
"Dan rusa itulah yang menjadi hidangan utama malam ini." Ken tersenyum.

Aku terhenyak mendengar semua penjelasan Ken, tubuhku kaku pikiranku buntu.

"Vanya, sudah lama aku ingin mewujudkan hal ini."

Cleguk. Aku menelan ludah.

"Sebuah konsep jamuan makan malam dalam kegelapan.  Para tamu akan menikmati hidangannya tanpa melihat rupa dari makanan yang akan mereka santap."

"Dan malam ini aku ingin menguji cobakan konsep baru ku ini."

"Sebenarnya aku mengundang orang tuamu juga."

Aku menelan ludah kembali, rasa malu menjalar di seluruh aliran darahku.

"Jadi kamu bersedia kan menjadi tamu pertamaku dalam perjamuan malam kali ini?"

Tanpa menunggu jawabanku, Ken langsung memadamkan lilin dengan sekali kibas.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun