“Memangnya mereka gak bikin ya?” Rein nyengir.
“IPTN itu baru produksi pesawat penumpang yang judulnya CN 235, terus bikin helikopter juga sih tapi itu juga lisensian dari Amerika, Perancis, dan Jerman.”
“Oh, kok kamu tahu?”
“Bokapnya Si Beni kan kerja di IPTN.”
Rein manggut-manggut. “Kalau gitu, pesawat ku ini bikinan Uni Soviet deh, blok kiri, komunis, sontrek nya Wind of Change” Rein menyanyikan lagu milik Scorpion yang sangat terkenal seantero jagat raya sambil melambai-lambaikan pesawat kertasnya.
“Uni soviet? Rusia kali!”
“Memangnya sudah pecah?”
“Yaeyalah, lah itu lagunya yang kamu nyanyiin barusan.”
“Oh noraknya aku, jarang lihat dunia dalam berita juga sih. Jadi pesawatku ini namanya apa?” Rein mengelus sayap pesawat kertasnya.
“Mig 19.”
“Apa hebatnya? Gak ada yang lebih keren apa namanya kayak misalnya Leninguard 70 misalnya.”