Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Di Penghujung Senja (15)

6 April 2017   16:41 Diperbarui: 24 November 2023   17:46 785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dandy begitu pendiam.  Pertama kali Rein melihat wajahnya, ia merasa ada kekuatan aneh yang membuatnya sering berlama-lama memperhatikan gerak-gerik pemuda itu.  

Dia sangat misterius, batinnya.  Tatapan nya tajam tapi suram. Dandy tidak pernah terlihat tersenyum kepada siapa pun itulah yang membuat Rein menjadi tertarik untuk lebih mengenalnya.

Bila jam istirahat tiba, Rein tidak pernah melihatnya.  Ia seakan hilang ditelan dunia, entah pergi kemana. Tapi siang itu Rein melihat Dandy sedang menikmati makan siangnya di kantin dan seperti biasa, sendiri. 

Rein mengangkat piringnya cepat dan beranjak menuju meja Dandy sementara teman-temannya memperhatikannya dengan penasaran.

“Hei, disini kosong?” Rein meletakkan piringnya pelan.

Dandy terlihat kebingungan, ia menatap Rein seakan tak percaya dan masih membisu.

“Aku boleh duduk di sini kan?”

Dandy celingukan lalu mengangguk.

Dengan santai Rein memakan nasi gorengnya. Sesekali matanya melirik ke arah Dandy yang masih saja diam.

“Kamu Dandy, kan?” Rein menatap pemuda di hadapannya.

Dandy mengangguk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun