Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Purnama Lima Belas

21 Maret 2017   17:56 Diperbarui: 22 Maret 2017   04:02 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi :bagusseven

Theia terpaku, tatapannya masih tertuju pada seseorang yang kini berdiri dihadapannya. Theia  membisu, ia tak tahu harus berkata apa. Hal ini begitu mengejutkan baginya. Lykan. Ia sama sekali tak pernah menyangka.

“Aku berjanji, ini adalah kali terakhir aku akan terlihat di matamu.  Aku tak akan pernah mengganggumu lagi.” Lykan memunggungi Theia lalu pergi dengan langkah tertatih.

“Aku tidak memintamu pergi!” Theia berseru.

Lykan menghentikan langkahnya.

“Biarkan aku merawat lukamu sebagai ucapan rasa terima kasihku.”

“Terima kasih untuk apa?” dahi Lykan berkerut.

“Untuk menyelamatkan ku tadi malam.”

“Kamu…” kalimat Lykan menggantung.

Theia mengangguk, ia menyibakkan helaian rambut yang selalu menutupi separuh wajahnya dan tersenyum kepada pemuda dihadapannya yang terlihat terpana menatapnya.

“Aku terlahir berbeda dari orang tua yang memiliki keistimewaan seperti mu.”

Lykan terperangah, sejenak kemudian ia menyentuh pipi Theia lembut dengan jemarinya yang sedikit kaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun