Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Purnama Lima Belas

21 Maret 2017   17:56 Diperbarui: 22 Maret 2017   04:02 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi :bagusseven

Theia menatap Lykan dari balik rambutnya yang tergerai masai, lalu menggeleng.

"Kenapa kamu selalu menolak semua tawaranku? Apakah aku tidak pantas menjadi teman kamu?" Lykan kembali menyodorkan kaleng minuman itu.

"Mengapa harus aku? Kamu dengan mudah bisa mendapatkan banyak teman disini.  Lihatlah, para gadis itu, mereka akan menjadi teman-teman yang manis  untuk mu. Sedangkan aku hanyalah orang aneh yang tak pantas kamu temani." ucap Theia panjang lebar, alih alih membuka lemari pendingin, ia malah berbalik dan mulai melangkah cepat meninggalkan Lykan yang terlihat terkejut dengan perkataan yang baru saja keluar dari mulut gadis itu.

"Tidak ada yang aneh dari diri kamu di mataku." Lykan menghentikan langkah Theia dengan memegang lengan gadis itu.

"Maafkan aku." Theia mengibaskan lengannya dan berjalan cepat keluar kantin, di antara tatapan marah  seseorang.

***

Theia menggeleng ketika Selly memintanya turun untuk menemui seseorang sore itu.

"The, aku tau apa yang telah kamu alami, maafkan aku karena tidak bisa berbuat banyak untuk kamu. Aku tau semua ancaman yang ditujukan kepada kamu. Satu bulan ini mungkin kamu berhasil menghindar darinya. Tapi kini dia sudah ada di depan rumah kita ingin bertemu dengan kamu. Ya sedikitnya hormatilah niat baiknya."

Theia menggigit bibirnya. Setelah berpikir sejenak, Ia pun menuruni tangga dengan kaki gemetar.

Dia disana, duduk di kursi teras dengan sebatang rumput di mulutnya.

"Untuk apa kamu kesini?" Tanpa ragu, Theia menyerang pemuda itu. Lykan tersentak, rumput di mulutnya sekonyong-konyong terjatuh seketika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun