Mohon tunggu...
Ika Septi
Ika Septi Mohon Tunggu... Lainnya - Lainnya

Penyuka musik, buku, kuliner, dan film.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Uban Om Ardi

21 Januari 2017   15:18 Diperbarui: 21 Januari 2017   15:24 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ini kembaliannya." Dengan susah payah  bu Iceu merogoh saku celana jeansnya yang super ketat.

"Gak usah, buat bu Iceu saja, barangkali kucing saya nyolong lagi." Bu Seto nyinyir, lalu berpamitan.

"Saya juga pamit." Seru bu Iceu sambil melambaikan piring dan uang dua puluh ribuannya.

Aku menatap tante Emi heran.

"Jadi mereka itu ngapain kesini, kalau masalahnya bisa mereka selesaikan sendiri tan?"

Tante Emi tersenyum."Yah, mungkin hanya ingin berbagi aja Put. Berbagi omelan.” Tante Emi tertawa termihik-mihik.

"Eh, tapi kalau ada Om kamu nih, gak bakalan bisa begini. Pasti ada bab pendahuluan, pembahasan, dan penutup berupa kesimpulan, yang mana akan membutuhkan waktu yang lama."

"Oh ya?"

“Iya, semua hal harus jelas awal akhirnya.”

“Tante harusnya ngikutin apa yang Om lakukan dong, biar kompak gitu.” Aku protes.

"Ah gak pake Put. Om kamu kan kerja dari pagi sampai sore, nah, tante lah yang tiap hari ada di rumah. Otomatis banyak persoalan warga yang tante tangani. Memang sih Om kamu kadang gak suka cara tante menangani warga."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun